Kalau saja aku tahu akan semenyesakkan
ini ketika tak tahu apa yang sedang kamu lakukan disana, aku pasti akan memilih
untuk tak pernah mengetahuinya sedikitpun dari awal.
Kalau saja aku tahu akan semenyiksa ini
menunggu kabar darimu dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku, aku pasti akan
memilih untuk tak pernah peduli dengan apapun keadaanmu sejak kita mulai
berteman dulu.
Kalau saja aku tahu akan
setidak-nyenyak ini tidur dengan wajahmu terbayang di angan, aku pasti akan
memilih untuk tak pernah merekam lekuk wajahmu dan menyimpannya dalam memori
otakku saat pertemuan-pertemuan singkat kita terjadi tempo hari.
Kalau saja aku tahu akan seresah ini
ketika mengetahui badanmu sedang lelah dan payah dengan setumpuk aktivitasmu,
aku pasti akan memilih untuk tak sudi menjadi tempat mengeluhmu setiap waktu.
Kalau saja aku tahu bahwa dengan
perlahan kamu mampu sedikit demi sedikit mengoyak pertahanan hatiku yang selama
ini aku jaga dengan baik untuk seseorang yang bahkan aku belum tahu siapa dan
dimana namun aku yakin ada, aku pasti akan memilih untuk lebih tegas terhadap
diriku sendiri yang seringkali terlampau yakin telah mempunyai benteng seteguh
baja.
Ya, kalau saja aku tahu semua itu. Tapi
bukankah hidup menjadi tak seindah ini jika segalanya sudah kita ketahui? Dan
bukankah semuanya sudah menjadi bubur? Daripada bersusah payah kembali
menjadikannya sebagai nasi, mengapa tak kutambahkan saja kecap, kuah, ayam
serta krupuk agar menjadi bubur ayam yang lezat?! Jadi, kini biarlah semua ini
tetap tinggal disini, didalam hatiku.
Tapi maaf, aku merasa harus
menghentikan pertumbuhannya agar tak terlalu subur dan rindang, sementara lahan
yang tersedia belum terlalu memadai untuknya. Maaf, karna keputusan ini yang
akhirnya harus aku ambil, meski amat sulit bagiku, tapi entah bagimu.
Ya… atas semua kejelasan yang tak
pernah berani kamu berikan, atas semua pertanyaan dalam diam yang tak pernah
mampu kamu raba apalagi memberikannya jawaban, aku memilih mundur perlahan,
menutup semua rangakain cerita kita, lalu menghapus segala sesuatu yang kurasa
perlu aku hapus. Jangan khawatir, kali ini aku akan berusaha sendiri tanpa
merepotkanmu. Dan jangan pula khawatir, aku akan baik-baik saja disini. Jadi
tak perlu lagi kamu bertanya, “Apa kamu baik-baik saja?”.
Rosa, 24 Juni 2012
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, tinggalkan kesanmu ya :)