Dulu
saya kurang begitu percaya kalau ada orang-orang yang bilang dengan akun
jejaring social itu bisa menambah teman dan memperluas pergaulan. Yah, jelas
saja aku berkeyakinan begitu. Aku memang bukan orang yang mudah ‘berteman’
dengan ‘orang asing’ (dulunya). Kalaupun aku menggunakan akun jejaring social,
ya semata untuk asyik-asyikan Dengan orang-orang yang memang sudah aku kenal di
dunia nyata.
Tapi,
anggapanku itu terpatahkan sekitar setahun lalu. Ketika aku mendapatkan ‘teman
baru’ melalui akun jejaring social, facebook tepatnya. Berawal dari keinginan
untuk menekuni hobi menulis, aku bergabung dengan grup kumpulan wanita-wanita
yang hobi menulis. Dan dari situ, aku berkenalan dan kemudian akrab di dunia
nyata dengan 2 orang: Mbak Ella (Ella Sofa) dan Mbak Rohma Mauhibah.
Sejak
pertama kali bertemu dengan mereka, entah kenapa aku langsung kagum. Mereka
wanita luar biasa menurutku. Mbak Ella adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3
malaikat kecil. Dengan setumpuk tanggung jawab sebagai IRT yang sebegitu
menguji kesabarannya (bagiku), beliau selalu semangat untuk terus berkarya
(menulis). Semangatnya jauh berkali-kali lipat jauh lebih besar dari aku yang
bisa dibilang sama sekali belum punya tanggung jawab. Orangnya cantik, anggun,
berjilbab rapi, ramah… benar-benar sosok wanita yang mengagumkan bagiku. Oh ya,
satu lagi yang nggak boleh ketinggalan! Ditengah ratusan tanggung jawab dan
keinginannya untuk terus berkarya, ia bahkan masih ‘sempat’ mengabdikan diri
untuk masyarakat. Mbak Ella membuka sebuah taman baca sederhana di rumahnya.
Meminjamkan buku-buku cerita gratis ke anak-anak, rela ‘direcoki’ mereka yang
ingin meminjam buku saat seharusnya ia bisa istirahat, juga dengan ikhlas
‘membiarkan’ bukunya terkoyak oleh tangan-tangan kecil yang kadang belum paham
bagaimana berhati-hati memperlakukan buku. Ah, semoga Allah membalas tiap amal
baikmu dengan balasan yang jauh lebih baik ya Mbak…
Sementara
Mbak Rahma? Ia juga wanita luar biasa! Seorang wanita yang dengan amat sabarnya
harus menahan rindu ratusan hari demi mengikhlaskan suaminya jauh darinya
beberapa saat untuk menuntut ilmu di negeri seberang sana. Ia juga ibu dari
seorang bidadari di surga sana. Orangnya sangat cerdas menurutku. Teman diskusi
yang asyik, meskipun kadang minder karna wawasanku yang nggak sebanding. Hehe…
Ditengah
himpitan rasa rindunya, Mbak Rahma justru menggunakan itu sebagai lecutan untuk
terus berkarya. Taukah kalian, beliau adalah seorang penulis buku-buku ajar
untuk mata pelajaran matematika. Wow!! Jelas saja aku kagum. Mempelajari
matematika dari buku yang sudah disusun aja aku selalu kerepotan, tapi Mbak
Rahma bahkan menyusun beberapa buku berisi deretan-deretan materi matematika.
Emm,
tapi ada satu persamaan yang aku iri dari mereka berdua. Mereka berdua adalah
istri dari suami-suami yang amat pengertian (menurut cerita mereka), yang juga
hobi membaca sama seperti mereka, dan sangat mendukung potensi mereka. Ah, Allah memang tak pernah ingkar… wanita
baik-baik untuk laki-laki baik-baik…
Rosa,
04 Desember 2012