Hari
sabtu, 9 Maret 2013 kemarin saya mendapat kunjungan tak disangka-sangka. Cite,
teman seperjuangan saya sejak ngais ilmu di kota gorengan (baca: Semarang)
datang.
“Kok
dadakan sih?”, tanya saya.
“Iya,
soalnya kalo di rencanain lama suka nggak jadi!,” jawabnya.
Emm,
memang sih ya… kadang hal-hal yang sudah kita rencanakan begitu rapi justru
lebih sering meleset. Dan lagi, tak seindah rencana kita. Kenapa? Menurut saya
karna sudah ada beban ekspektasi terlalu tinggi di benak kita.
Yah
begitulah, singkat cerita akhirnya setelah entah berapa bulan nggak ketemu
(seingat saya kami terakhir ketemu saat bulan Romadhon), Allah memudahkan kita
bertemu dan melepas rindu kemarin.
Hari
minggunya, kami memilih Pantai kartini – Jepara, sebagai tempat pertumpahan
rindu kami. Ketawa-ketiwi, foto-foto, ngobrol kesana-kemari, dll. Berjalan
menyusuri tiap jalan di Pantai itu, meninggalkan jejak pada pasirnya,
sebagaimana dulu kami menapaki tiap jalan di kampus dan beberapa jalan di
Semarang. Jejak yang segera akan terhapus oleh waktu, meski kenangannya selalu
kami simpan rapi dalam file hati.
Ah ya, kami juga sempat berlayar ke Pulau
panjang. Wow, Subhanallah… saya yang asli orang Jepara saja takjub dengan
keindahan pantai di Pulau panjang. Padahal
dulu saya sering sekali memandang sebelah mata Pantai Kartini. “Nggak ada bagus-bagusnya!”. Tapi
sekarang pantai itu sudah banyak berbenah dan bersolek. Saya bahkan sudah dua
kali ini memilihnya sebagai tempat memadu kasih, eh, maksud saya melepas rindu.
Karna bulan Januari lalu juga saya mendapat kunjungan serupa dari Kak Uni,
kakak kami di Semarang dulu. Sayangnya dulu kami gagal berlayar karna cuaca
nggak memungkinkan.
Dan
saya pasti akan kembali (InsyaAllah)
pada suatu waktu yang lain nanti. Untuk menghempaskan bongkahan rindu yang
lain, agar terbawa deru ombakmu memeluk kembali samudra setelah beberapa saat
menyapa pantai. Meski entah kapan, entah dengan siapa, dan entah dengan rindu
yang mana.
Rosa, 14 Maret 2013