Namaku Rosalina Susanti. Nama pemberian Bapakku. Jangan tanya apa artinya, karna aku gak bakal bisa jawab. Pun dengan Bapak. Nggak tau kenapa, Bapak kok ngasi nama anaknya 'asal' aja ya. Gak pake makna-makna filosofis gitu, biar keren. Tapi yasudahlah, aku tetap menerima namaku dengan sukacita.
Waktu TK, teman-teman dan Guruku memanggilku Rosa. Waktu SD, teman-teman dan Guruku menyapaku Santi. Panggilan yang rasanya tidak pernah aku terima sepenuh hati. Aku pernah tanya ke ibu, kenapa dulu dipanggil Santi? Katanya, pada jaman itu nama Santi terdengar indah, sedangkan panggilan Rosa terdengar aneh. Hmm.. Oke oke. Tapi, karna beberapa hal yang cukup traumatis bagi mentalku saat itu, sejak lulus SD aku sangak gak suka dipanggil Santi.
Maka, sejak SMP dan seterusnya nama panggilanku di kalangan teman-teman kembali Rosa. Meski ada juga beberapa orang yg nyleneh. Seingatku ada 2 orang teman laki-laki di SMA yang suka manggil aku Lina. Lalu beberapa orang manggil Ocha (turunan dari Rosa). Nah, yang mulai kacau saat kuliah. Ada salah satu sahabat yang membuat trend panggilan baru. Yaitu Uchay, dan Ucil. Darimana asalnya? Turunan dari Ocha!! :D
Kalo lingkungan sekitar dan keluarga, lebih beragam lagi. Bapak Ibu manggil Gendhuk (panggilan sayang anak perempuan di daerah asalku). Kakak-kakak manggil kadang Susan kadang Ocha. Ponakan-ponakan juga gitu. Ada juga sodara yang manggil Anti, tapi kalo tetangga kebanyakan Susan.
Hmm.. Beragam sekali yah sapaanku. Terus apa inti dari cerita ini? Gak ada sih, cuma iseng pengen cerita aja :D
**Oh ya, yang jelas cita-cita panggilan tertinggiku di dunia adalah: Bunda. Semoga :)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, tinggalkan kesanmu ya :)