Hmm, Oke... saya harus prihatin karna beberapa hari ini saya tega sekali membiarkan blog ini berdebu. Tidak, saya bukan tak mempedulikannya sama sekali. Saya masih selalu menengoknya. Tapi hanya sekedar itu, menengok -- tidak lebih.
Ide dan kemampuan saya menuangkan pikiran melalui tulisan seperti menguap. Saya lebih banyak berpikir, merenung. Terutama tentang beberapa hari terakhir ini -- yang (mungkin) akan jadi salah satu fase paling penting saya selama hidup di Bumi Allah ini. Kata orang saya nekat. Saya terlalu 'berani' mengambil keputusan ini. Benarkah?
Tapi bukankah tiap gerak hati saya sepenuhnya dikendalikan oleh Allah? Semoga. Saya berkali-kali dihadapkan dengan situasi hampir sama, malah bisa dibilang jauh lebih sederhana. Tapi apa saya dengan enteng mengambil keputusan serupa? Nyatanya tidak. Jadi apa sebenarnya yang membuat saya 'berani' kali ini? Saya tidak tahu. Saya benar-benar tidak tahu. Saya lebih memilih untuk berusaha memasrahkan semua pada Allah -- atas apapun yang akan terjadi besok dan beratus-ratus hari ke depan, setelah 'keberanian' ini.
Kalau banyak orang bilang saya nekat, saya lebih memilih menyebutnya dengan Jalan dari Allah. Semoga memang begitu adanya.
Saya tidak tahu saya bicara apa. Yang saya tahu saya ingin menuliskan apa yang berkelindan dalam benak saya saat ini. Laa Hawla waLa Kuwwata illa billah...
Ide dan kemampuan saya menuangkan pikiran melalui tulisan seperti menguap. Saya lebih banyak berpikir, merenung. Terutama tentang beberapa hari terakhir ini -- yang (mungkin) akan jadi salah satu fase paling penting saya selama hidup di Bumi Allah ini. Kata orang saya nekat. Saya terlalu 'berani' mengambil keputusan ini. Benarkah?
Tapi bukankah tiap gerak hati saya sepenuhnya dikendalikan oleh Allah? Semoga. Saya berkali-kali dihadapkan dengan situasi hampir sama, malah bisa dibilang jauh lebih sederhana. Tapi apa saya dengan enteng mengambil keputusan serupa? Nyatanya tidak. Jadi apa sebenarnya yang membuat saya 'berani' kali ini? Saya tidak tahu. Saya benar-benar tidak tahu. Saya lebih memilih untuk berusaha memasrahkan semua pada Allah -- atas apapun yang akan terjadi besok dan beratus-ratus hari ke depan, setelah 'keberanian' ini.
Kalau banyak orang bilang saya nekat, saya lebih memilih menyebutnya dengan Jalan dari Allah. Semoga memang begitu adanya.
Saya tidak tahu saya bicara apa. Yang saya tahu saya ingin menuliskan apa yang berkelindan dalam benak saya saat ini. Laa Hawla waLa Kuwwata illa billah...
Jika keputusanmu didasarkan pada Allah semata, walaupun banyak yang berpikir itu adalah sebuah kenekatan...
BalasHapusKamu nggak akan menyesal...
Aamiin Ya Rabb... Makasiihhh Mbak Fenita :)
HapusSetelah bc tlsn ini mlh jadi penasaran,kenekatan apa yg telah km pilih?
BalasHapusHihihi.... apa yg saya tulis belum tentu diri saya yang sebenernya mbak :D
Hapus