"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
(QS. Az Zumar: 53)
oOo
Semalam saya tiba-tiba resah luar biasa. Teringat sebuah dosa (yang mungkin saya anggap) kecil, tapi sering saya ulang :(. Saya resah, dicekam ketakutan. Semakin resah ketika saya dibayangi rasa malu saat mengucap istighfar. Hati saya seperti bilang, "Kamu istighfar, tapi ntar diulang lagi. Kamu pikir Allah nggak bosen?"
Apa itu salah satu bentuk bisikan syaitan? Bukankah Allah nggak pernah bosan mengampuni dosa hamba-Nya yang mau kembali selagi hamba-Nya tidak menyekutukan-Nya? Tapi bukan berarti kita jadi enteng ngulang-ngulang dosa mentang-mentang kita tau Allah Maha Pengampun, kan?? Ah, entahlah... ilmu saya masih tipis sekali soal ini :(
Lalu saya tiba-tiba inget tausiyah dari seorang syekh dari Arab (lupa namanya) dalam acara Wisata Hati-nya Ust. Yusuf Mansur di AnTV dulu. Beliau bilang - kurang lebih, perbedaan orang beriman dengan orang munafik dalam memandang dosa adalah: kalo orang beriman memandang dosa itu seperti gunung yang hendak roboh menimpang, benar-benar menakutkan. Sedang orang munafik memandang dosa hanya seperti seekor lalat yang hinggap di ujung hidungnya, yang bisa diusir hanya dengan mengibaskan tangan. Nah lho... pernah nggak sih kita saat melakukan dosa (yang kita anggap kecil), lalu dalam hati bilang, "Ah, gakpapa... nanti taku istighfar, deh!". Jujur saya pernah :(((
Dan seperti yang sering terjadi sebelumnya, moment-nya selalu pas. Saat saya lagi kepikiran soal itu, buka blog, langsung nemu postingan Mba Prima dengan tema senada. Iya, harusnya kita jauh lebih waspada dengan dosa kecil yang sering diulang-ulang. Karna jangan-jangan justru itu yang kelak bikin kita bangkrut di hari perhitungan. Ah, Ya Allah... Naudzubillah :(((
wahhh jadi serem mbak...T.T keinget dosanya banyak...Istighfar ....
BalasHapussaya juga serem sendiri nulis ini :')
Hapus