Salah satu tanda saat kita benar-benar mencintai sesuatu, adalah nggak sabarnya menanti perjumpaan dengan sesuatu tersebut, kan, yah? Contoh simpelnya, kalo kita lagi jatuh cinta, pasti hawa-hawanya pengeeeeenn banget ketemu terus. Baru nggak ketemu beberapa jam aja rasanya udah kangeeenn banget. Bahkan kalopun nggak bisa ketemu langsung, sekedar bisa ngobrol lewat telfon aja rasanya udah lega banget. Iya apa iyaaaa????
Nah, seberapa sering kita mengakui mencintai Allah? Dalam kasus saya, sering. Saya sering MENGAKU mencintai Allah. Ya, tapi baru sebatas mengaku. Saya amat sadar bahwa pengakuan saya masih sangat minim bukti. Apa indikasinya? Ya seperti permisalan diatas, saya masih sangat sering menunda pertemuan dengan-Nya. Padahal, Maha Baik Allah yang telah memberikan waktu teramat istimewa 5 kali dalam sehari untuk bisa berkomunikasi dengan-Nya.
Ya, saya akui saya masih sering menunda-nunda sholat. Saya sering hanya memberikan waktu 'sisa' untuk-Nya. Padahal saat meminta sesuatu, saya pengennya cepet-cepet dikabulkan. Nggak tau diri banget, ya, rasanya... dipanggil dengan panggilan yang sangat khusus aja nanti-nanti... eeehh giliran ada maunya pengennya langsung ada secepatnya :(
Saya sudah sering bertekad untuk memperbaiki sholat saya, dalam hal ini dengan tidak menunda-nunda sholat (sholat di awal waktu). Tapiii... ya gitu, tekadnya masih terlalu lembek untuk bertarung dengan penjajah bernama 'rasa malas' :(((
Maka dari itu, dengan mengucap Bismillah... Salah satu mimpi saya yang Insya Allah akan saya perjuangkan sekuat tenaga mulai hari ini adalah: Sholat di awal waktu. Semoga Allah memberi saya kekuatan. Aamiin. Saya benar-benar memohon bantuan doa dari teman-teman atas mimpi dan tekad saya ini.
Semoga mimpi ini menjadi pijakan utama bagi terwujudnya mimpi-mimpi saya yang lain. Aamiin :)
Nah, seberapa sering kita mengakui mencintai Allah? Dalam kasus saya, sering. Saya sering MENGAKU mencintai Allah. Ya, tapi baru sebatas mengaku. Saya amat sadar bahwa pengakuan saya masih sangat minim bukti. Apa indikasinya? Ya seperti permisalan diatas, saya masih sangat sering menunda pertemuan dengan-Nya. Padahal, Maha Baik Allah yang telah memberikan waktu teramat istimewa 5 kali dalam sehari untuk bisa berkomunikasi dengan-Nya.
Ya, saya akui saya masih sering menunda-nunda sholat. Saya sering hanya memberikan waktu 'sisa' untuk-Nya. Padahal saat meminta sesuatu, saya pengennya cepet-cepet dikabulkan. Nggak tau diri banget, ya, rasanya... dipanggil dengan panggilan yang sangat khusus aja nanti-nanti... eeehh giliran ada maunya pengennya langsung ada secepatnya :(
Saya sudah sering bertekad untuk memperbaiki sholat saya, dalam hal ini dengan tidak menunda-nunda sholat (sholat di awal waktu). Tapiii... ya gitu, tekadnya masih terlalu lembek untuk bertarung dengan penjajah bernama 'rasa malas' :(((
Maka dari itu, dengan mengucap Bismillah... Salah satu mimpi saya yang Insya Allah akan saya perjuangkan sekuat tenaga mulai hari ini adalah: Sholat di awal waktu. Semoga Allah memberi saya kekuatan. Aamiin. Saya benar-benar memohon bantuan doa dari teman-teman atas mimpi dan tekad saya ini.
Semoga mimpi ini menjadi pijakan utama bagi terwujudnya mimpi-mimpi saya yang lain. Aamiin :)
sewaktu baca judul tulisan inipun hati dan pikiran saya mulai mengingat dan menyadari bahwa seringkali saya menunda waktu shalat, karena satu hal itu, malas. semoga bisa jadi introspeksi buat diri kita ya untuk memperbaiki hidup, diawali dengan mengerjakan shalat di awal waktu :)
BalasHapusSemoga kita bisa memperbaiki sholat kita ya mbak :)
Hapus