Duluu sekali, saya juga sempet sedih mendapati Jepara nggak punya banyak pilihan kegiatan positif bagi warganya (terutama anak muda). Irii sekali lihat teman-teman di kota lain yang punya banyak kegiatan bareng teman-teman sekotanya. FLP lah, taklim lah, dll. Lalu dua tahun belakangan, saya mulai mengenal satu per satu orang asli Jepara yang membuat saya sungguh kagum. Mungkin mereka bukan orang-orang dengan catatan prestasi luar biasa. Mereka sederhana. Tapi bagi saya kesederhanaan mereka mengagumkan.
Beberapa bulan lalu, salah satu mimpi saya menjelma nyata. Mimpi yang menjelma nyata itu bernama: Akademi Menulis Jepara (AMJ), yang dilaunching bulan Januari 2015 lalu di Perpustakaan Daerah Jepara. Berawal dari keinginan saya belajar nulis dari penulis-penulis lokal Jepara, saya mengajukan usul untuk bikin acara kumpul semacam workshop kecil-kecilan gitu. Tapi Masya Allah, realisasinya jauuhh melampaui apa yang saya bayangkan. Usul tersebut digodok oleh Mas Kartika Catur Pelita, Mas Adi Zamzam dan Mba Ella Sofa. Lalu terbentuklah kesepakatan
ini usulan saya saat itu
Pertemuan Akademi Menulis Jepara diadakan tiap sepekan sekali, diisi dengan berbagai materi seputar menulis yang simple dan aplikatif, diampu secara bergantian oleh Mas Kartika Catur, Mas Adi Zamzam dan Mba Ella Sofa. Karna berbagai keterbatasan, saya nggak bisa rutin hadir ke pertemuan AMJ. Dan kebetulan, beberapa kali saya hadir selalu bertepatan dengan materinya Mas Adi Zamzam tentang serba-serbi penulisan cerpen. Ohya, FYI, cerpennya Mas Adi ini sudah mewarnai berbagai koran di Indonesia. Nggak cuma cerpen, resensinya pun sudah sering muncul di media.
Foto usai launching AMJ
Nggak butuh waktu lama, saya langsung ngefans sama beliau. Lebih bangganya lagi, ternyata kami satu almamater di SMP, meskipun beda angkatan jauuuhh. hehe. Mas Adi tuh orangnya sederhanaaaaa sekali. Tadinya menulis hanya pekerjaan sampingannya. Dulu pekerjaan utamanya adalah tukang bordir. Kini bisa dibilang menulis pekerjaan utamanya, sedangkan yang lain sampingan. Mas Adi Zamzam belaja menulis otodidak. Beliau selalu menekankan dua hal utama yang dibutuhkan seseorang yang bilang pengen jadi penulis.
Baca, baca, baca! Latihan, latihan, latihan!
Ini lhoh sosok Mas Adi Zamzam
Pertemuan AMJ Sabtu kemarin
Dan dua hal itu tercermin jelas dari apa yang beliau kerjakan. Mas Adi sempet menunjukkan buku tulis tebal yang isinya adalah draft cerpen-cerpen beliau. Ya, sebelum mengetiknya di komputer, beliau selalu menuliskannya dulu di buku. Ia menulis setiap hari, rutin, meskipun kuantitasnya nggak selalu banyak. Yang lebih mengagumkan, Mas Adi sama sekali nggak pelit ilmu. Sama sekali nggak segan membagi 'rahasia dapur'-nya untuk kami. Bahka beliau tidak mendapatkan sedikitpun benefit secara materi dari membagi ilmunya di AMJ (Mas Kartika Catur dan yang lain juga enggak, sepenuhnya sukarela). Masya Allah, semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan kebaikan yang jauh lebih banyak.
Ohya, konon Mas Adi Zamzam sekarang punya taman baca di rumahnya. Huaaa... kereeennn. Langsung saya masukin ke agenda untuk mengunjungi taman bacanya suatu saat. Semoga ada kesempatan. Aamiin.
Ide bagus yang sangat bermanfaat :)
BalasHapuskeren banget yaa komunitasnya, aku juga bikin di ungaran, tapi ngumpulnya sebulan sekali :)
BalasHapuskerennyaa... ilmu yang bermanfaat yang dibagikan mereka semoga barokah
BalasHapus