sumber |
Serentak, hampir semua peserta mengangkat tangan -- menyetujui. Yup, ungkapan tentang hidup seperti roda memang sudah sangat populer. Tapi kami saat itu dibuat tertegun oleh kalimat penjelasan sang ustadz selanjutnya.
"Ah, sayang sekali. Apa yang membuat kalian percaya bahwa hidup itu seperti roda yang kadang di bawah kadang di atas, sedangkan Rasulullah saja bilang hidup itu harus terus lebih baik dari hari ke hari?!"
Iya, ya. Kalimat-kalimat yang harusnya kita pegang dan jadikan tolok ukur hidup seringkali terlupakan, lalu tergantikan dengan kalimat yang entah dari mana, tapi mengakar di benak banyak orang seperti itu sebuah kebenaran.
"Tapi kan kenyataannya seringkali memang begitu, hidup kadang di atas kadang di bawah?!"
Kalau bicara kenyataan, banyak juga kenyataan yang menunjukkan ada hidup beberapa orang yang dari hari ke hari semakin di bawah, atau sebaliknya -- dari hari ke hari makin melejit. Iya, kan?
Semesta memberikan apa yang kita pikirkan, kata para motivator.
Allah sesuai prasangka hamba-Nya, kata hadist.
Nah, sebagai muslim... kenapa kita nggak mengambil patokan yang positif saja, bahwa hari ini harus jauh lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus jauh lebih baik dari hari ini.
Salam Jum'at, jangan lupa perbanyak sholawat :)
realita berbicara lain mbak...jadi saya sih ya begitu hidup itu seperti roda yang berputar..ada kalanya kalau urusan rejeki dikasih jor2an..tapi ada kalanya seret kan...
BalasHapusya setuju kalau kita harus berfikir positif sama kehendak Tuhan :)
Setuju mbak :)
HapusKalau menurut ane benar juga sih gan.. Ya intinya kita harus tetap bersyukur dan selalu berdoa kpd Allah :)
BalasHapusOhh ya kalau ada waktu mampir ke blog baru ane ya gan sebagai tanda persahabatan..
Setuju, Terima kasih :)
Hapusbener juga ya, jadi hari esok harus lebih baik dari hari ini ya ^_^
BalasHapusIya mbak.. semoga kita bisa ya :)
HapusSecara ekonomi misalnya, bisa saja hidup kadang di atas, kadang di bawah. Sekali waktu berlebihan, tiba2 kalau Allah menghendaki, bisa blas ... hilang seketika. Tapi cara menyikapinya, semestinya mencontoh Rasulullah, setiap hari semakin baik .... tak mengapa uang di kantong kadang berisi, kadang seret yang penting dari hari ke hari makin ikhlas. Begitu mungkin, ya, Mbak?
BalasHapusIya mbak, mungkin yang disoroti sama si Ustadz adalah sikap kita dlm menghadapi setiap episode hidup :)
Hapusyang paling penting sih selalu bersyukur atas apapun yg terjadi yaah mbak :D
BalasHapusSetuju banget mbak :))
Hapus