Pernah dengar peribahasan yang mengatakan "1000 teman terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak"? Pasti pernah dong, ya :)
Siapa yang gak setuju? Pasti hampir semua orang setuju. Kalau ada yang gak setuju sama peribahasan itu, betapa anehnya orang itu. Hehehe
Siapa sih orang yang gak ingin punya banyak teman? Pasti semua ingin punya banyak teman, ya. Punya banyak teman itu menyenangkan. Hidup rasanya lebih berwarna, karna dengan berteman banyak orang kita secara otomatis melihat warna dari hidup lebih banyak orang.
Tapi apa semua orang yang ingin punya banyak teman otomatis akan secara mudah gampang mendapatkan teman? Ternyata enggak loh :) Saya contohnya. Beberapa tahun lalu saya selalu iri sama salah satu sahabat saya yang sepertinya mudah sekali akrab dengan banyak orang. Setiap sedang bersama dia saya merasa jadi butiran debu *halah*. Karna dia bisa dengan mudah ngobrol santai dan akrab dengan orang-orang yang kami temui, sementara saya hanya diam jadi pendengar setia. Bete banget kalau ada di situasi seperti itu -_-
Lalu saya belajar dan mengamati. Saya gak mau terus-terusan jadi orang yang lingkungan pertemanannya hanya terbatas itu-itu saja. Kemudia saya berhasil menemukan salah satu kunci tentang cara mendapatkan teman baru -- terutama di lingkungan baru. Apa itu?
Jangan sungkan menyapa lebih dahulu!
Simple ya caranya?! Tapi ternyata juga gak mudah loh kalau gak dibiasakan. Beberapa tahun lalu saya dilabeli oleh teman-teman dekat saya sebagai orang yang paling malas menyapa lebih dulu. Haha. Saya selalu dihantui pikiran, 'gimana kalo nanti saya dicuekin? gimana kalo orangnya jutek? gimana kalo bla bla bla bla bla bla' yang akhirnya bikin saya selalu mengurungkan niat untuk menyapa.
Alhamdulillah perlahan saya sudah mulai bisa menghilangkan pikiran-pikiran negatif itu. Saya mulai punya keberanian untuk menyapa lebih dulu. Seperti saat saya mulai ikut acara kajian buka puasa di Wisata Hati. Saya selalu berusaha menyapa orang yang duduk di kanan-kiri saya, yang alhamdulillah sekarang jadi teman :)
Tapi juga ada yang harus kita perhatikan saat memutuskan untuk menyapa dahulu, yaitu: Hindari pertanyaan-pertanyaan yang membuat gak nyaman apalagi kepo!
Gimana cara mengetahui apakah pertanyaan itu akan membuat orang yang kita tanya nyaman atau sebaliknya? Kalau saya, cara paling simplenya sih dengan menggunakan diri sendiri sebagai tolok ukur.
"Kalau saya ditanya gini sama orang yang baru kenal kira-kira saya akan merasa gimana, ya?"
Pertanyaan-pertanyaan yang bikin gak nyaman bin kepo itu yang seperti apa sih? Contoh nih contoh:
X: Mbaknya kerja di mana?
Y: di Perusahaan ABC, mbak
X: Oh, di situ. Gajinya berapa, Mbak?
Y:*langsung pengen copot sendal*
Hahahaha!!
Atau contoh lain, baru kenal beberapa menit tiba-tiba tanya umur dan komentar, "kok belum nikah kenapa, Mbak?" *sueerrrr bukan tjurhat, hihihi*
Yah, kalau baru kenal sih tanyanya yang umum-umum dulu aja. Misalnya, "Dateng ke kajian sama siapa, Mbak? Sudah sering datang ya, Mbak?" dll. Dari pertanyaan-pertanyaan yang ringan itu, kita bisa tahu apakah dia welcome sama kita atau gak. Kalau dia welcome pasti obrolan akan mengalir dengan asyik. Tapi tetep, yaaa.... jangan kepo sama hal-hal sensitif dulu!
Terus satu lagi yang gak kalah penting, untuk bisa diterima dengan senang hati oleh orang lain menurut saya sebaiknya kita memposisikan diri sebagai pendengar dulu -- atau dengan kata lain kita banyak melempar pertanyaan tentang dirinya. Tunjukkan bahwa kita 'tertarik' untuk berteman dengan dia. Bukan malah kita langsung asyik menceritakan diri kita. Yeee, males kali! Haha. Orang kan pada umumnya senang didengarkan, ya :)
Nahh, yang terakhir: Jangan lupa minta kontaknya!
Supaya jalinan pertemanan baru itu gak berakhir sampai acara itu berakhir juga, pastikan kamu udah punya kontaknya sebelum kalian berpisah. Kontak BBM, nomor HP, akun FB, de el el de el el. Sepulangnya dari situ, tinggal follow up, deh. Sapa dia sekali-sekali. Biar pertemanan bisa berlanjut terus :) Pada bagian ini saya juga masih belajar banget nih.
Sekian dulu yaa saran dari saya yang juga masih belajar ini. Semoga bermanfaat :)
Siapa yang gak setuju? Pasti hampir semua orang setuju. Kalau ada yang gak setuju sama peribahasan itu, betapa anehnya orang itu. Hehehe
Siapa sih orang yang gak ingin punya banyak teman? Pasti semua ingin punya banyak teman, ya. Punya banyak teman itu menyenangkan. Hidup rasanya lebih berwarna, karna dengan berteman banyak orang kita secara otomatis melihat warna dari hidup lebih banyak orang.
Tapi apa semua orang yang ingin punya banyak teman otomatis akan secara mudah gampang mendapatkan teman? Ternyata enggak loh :) Saya contohnya. Beberapa tahun lalu saya selalu iri sama salah satu sahabat saya yang sepertinya mudah sekali akrab dengan banyak orang. Setiap sedang bersama dia saya merasa jadi butiran debu *halah*. Karna dia bisa dengan mudah ngobrol santai dan akrab dengan orang-orang yang kami temui, sementara saya hanya diam jadi pendengar setia. Bete banget kalau ada di situasi seperti itu -_-
Lalu saya belajar dan mengamati. Saya gak mau terus-terusan jadi orang yang lingkungan pertemanannya hanya terbatas itu-itu saja. Kemudia saya berhasil menemukan salah satu kunci tentang cara mendapatkan teman baru -- terutama di lingkungan baru. Apa itu?
Jangan sungkan menyapa lebih dahulu!
Simple ya caranya?! Tapi ternyata juga gak mudah loh kalau gak dibiasakan. Beberapa tahun lalu saya dilabeli oleh teman-teman dekat saya sebagai orang yang paling malas menyapa lebih dulu. Haha. Saya selalu dihantui pikiran, 'gimana kalo nanti saya dicuekin? gimana kalo orangnya jutek? gimana kalo bla bla bla bla bla bla' yang akhirnya bikin saya selalu mengurungkan niat untuk menyapa.
Alhamdulillah perlahan saya sudah mulai bisa menghilangkan pikiran-pikiran negatif itu. Saya mulai punya keberanian untuk menyapa lebih dulu. Seperti saat saya mulai ikut acara kajian buka puasa di Wisata Hati. Saya selalu berusaha menyapa orang yang duduk di kanan-kiri saya, yang alhamdulillah sekarang jadi teman :)
Tapi juga ada yang harus kita perhatikan saat memutuskan untuk menyapa dahulu, yaitu: Hindari pertanyaan-pertanyaan yang membuat gak nyaman apalagi kepo!
Gimana cara mengetahui apakah pertanyaan itu akan membuat orang yang kita tanya nyaman atau sebaliknya? Kalau saya, cara paling simplenya sih dengan menggunakan diri sendiri sebagai tolok ukur.
"Kalau saya ditanya gini sama orang yang baru kenal kira-kira saya akan merasa gimana, ya?"
Pertanyaan-pertanyaan yang bikin gak nyaman bin kepo itu yang seperti apa sih? Contoh nih contoh:
X: Mbaknya kerja di mana?
Y: di Perusahaan ABC, mbak
X: Oh, di situ. Gajinya berapa, Mbak?
Y:
Hahahaha!!
Atau contoh lain, baru kenal beberapa menit tiba-tiba tanya umur dan komentar, "kok belum nikah kenapa, Mbak?" *sueerrrr bukan tjurhat, hihihi*
Yah, kalau baru kenal sih tanyanya yang umum-umum dulu aja. Misalnya, "Dateng ke kajian sama siapa, Mbak? Sudah sering datang ya, Mbak?" dll. Dari pertanyaan-pertanyaan yang ringan itu, kita bisa tahu apakah dia welcome sama kita atau gak. Kalau dia welcome pasti obrolan akan mengalir dengan asyik. Tapi tetep, yaaa.... jangan kepo sama hal-hal sensitif dulu!
Terus satu lagi yang gak kalah penting, untuk bisa diterima dengan senang hati oleh orang lain menurut saya sebaiknya kita memposisikan diri sebagai pendengar dulu -- atau dengan kata lain kita banyak melempar pertanyaan tentang dirinya. Tunjukkan bahwa kita 'tertarik' untuk berteman dengan dia. Bukan malah kita langsung asyik menceritakan diri kita. Yeee, males kali! Haha. Orang kan pada umumnya senang didengarkan, ya :)
Nahh, yang terakhir: Jangan lupa minta kontaknya!
Supaya jalinan pertemanan baru itu gak berakhir sampai acara itu berakhir juga, pastikan kamu udah punya kontaknya sebelum kalian berpisah. Kontak BBM, nomor HP, akun FB, de el el de el el. Sepulangnya dari situ, tinggal follow up, deh. Sapa dia sekali-sekali. Biar pertemanan bisa berlanjut terus :) Pada bagian ini saya juga masih belajar banget nih.
Sekian dulu yaa saran dari saya yang juga masih belajar ini. Semoga bermanfaat :)
jadi kapan kita ketemua?? masa iya nguprek di tempat yg sama tapi belum pernah ketemu sih
BalasHapusIya ya mbak, kapan dong? Saya sih tiap hari bisa, asal jam istirahat :)
Hapustak kenal maka tak sayang begitu ya mba :)
BalasHapusTak kenal maka ta'aruf mbak :))
Hapushahhhahhaa ih tanya gaji gak sopan
BalasHapusIya ya mbak... :D
Hapus