Kalau ada teman lama yang tiba-tiba menghubungi setelah sekian lama gak ada kabar, seringnya hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama, mau kasih undangan nikah. Yang kedua, dia ikut MLM atau marketing asuransi. Haha. Pernah dengan lelucon itu?
Saya gak mengamini sepenuhnya lelucon itu sih. Yah, ada orang mau nyambung silaturrahim masa’ malah disu’udzoni? Tapi, dari beberapa kali kejadian saya mengalami langsung, lha kok kebetulan lelucon itu benar adanya. Sekali lagi, bukan berarti semuanya memang seperti itu lho ya.
Kalau teman lama tiba-tiba hubungi lagi untuk kasih undangan pernikahan sih saya senang-senang saja. Senang karna dia masih menganggap kita teman yang layak ia ajak berbagi rasa bahagianya. Tapi kalau teman lama tiba-tiba menghubungi karna mau nawarin gabung MLM atau asuransi, kadang saya agak males. Gimana ya, bukan karna apa-apa. Semata karna saya belum merasa butuh, dan belum ada budget untuk itu aja.
Tapi lain dengan sekarang. Semakin ke sini, saya kadang mikir, apa saya harus menganggarkan sebagaian penghasilan untuk asuransi, ya? Terutama nanti saat memiliki anak #cieee sekarang mikirnya anak =)) Tuntutan hidup semakin hari semakin tinggi. Kadang ada ketakutan, bagaimana nanti anak kami menghadapi masa depannya. Mampukah kami mempersiapkan pendidikannya dengan baik, memastikan dia bisa mendapatkan pengobatan saat sakit, dll. Maka, muncullah keinginan untuk lebih tau tentang asuransi.
Tapi saya gak memilih bertanya pada teman yang gabung sama sebuah perusahaan asuransi untuk belajar. Saya pengen tau dulu seluk-beluk asuransi secara objektif. Kalau cari infonya ke teman yang gabung sama salah satu perusahaan asuransi, pasti fokusnya dia adalah: menarik saya sebagai nasabah. Info yang diberikan juga pastinya yang baik-baik aja dong. Maka, saya pengen belajar sendiri, dari sudut pandang objektif, tanpa ada tendensi ‘merayu’ saya agar jadi nasabah.
Maka, pilihan terbaik adalah belajar melalui internet. Sumber belajar paling simpel saat ini, tanpa takut dia marah kalau kita tanya-tanya terus, dan bisa kita mintai informasi sebanyak yang kita mau. Lalu, mulailah saya browsing-browsing, dan ketemulah saya dengan www.futuready.com. Futuready yang awalnya saya kira merupakan satu produk asuransi, ternyata bukan. Futuready merupakan broker asuransi online pertama yang memegang lisensi resmi dari OJK. Ada beberapa perusahaan asuransi yang bergabung dengan Futuready. Di www.futuready.com, kita juga bisa mencari produk asuransi sesuai kebutuhan kita – asuransi kesehatan, kecelakaan atau perjalanan – lengkap dengan informasi variasi pilihan preminya dan limit klaimnya.
Yang paling menyenangkan bagi saya yang sedang ingin tau tentang seluk-beluk asuransi adalah konten futuready yang sangat informatif. Futuready menyajikan artikel tentang asuransi dan proteksi juga tentang kesehatan serta keuangan. Selain itu, ada juga futurepedia yang berisi berbagai istilah tentang seluk-beluk dunia asuransi, yang disajikan sesuai dengan abjad. Wow, kurang informatif apa coba? Bagi saya yang tadinya sama sekali buta tentang asuransi, membuka futuready mampu membuka wawasan tentang dunia asuransi dengan cukup efektif. Ada juga futureexpert yang berisi tanya-jawab tentang berbagai masalah kesehatan, dan futurator yang memfasilitasi kita untuk memprediksi seberapa besar resiko kita atas suatu penyakit. Hihi, keren banget ya ini web =))
Setelah belajar tentang asuransi, memang gak ada salahnya sih mulai memikirkan untuk memiliki asuransi untuk membuat diri semakin merasa aman. Tapi tetap lihat kondisi keuangan juga kali, ya. Hehe. Untuk saat ini, asuransi mungkin belum menjadi prioritas, tapi seenggaknya saya sudah punya wawasan tentang seluk-beluk asuransi.
untuk menhindari prasangka memang sebaiknya terbuka dulu tujuan silaturahminya untuk apa. Jadi kedua belah pihak merasa enak hehehe.
BalasHapusSaya juga merasa perlu asuransi. Untuk saat ini sih asuransi yang dipilih adalah pendidikan dan kesehatan
Hehe, iya mbak
Hapuswah, sama.. menurut saya juga yg paling penting asuransi kesehatan dan pendidikan