sumber: astralife.co.id |
Obrolan di Grup WA Joglosemar kemarin seru. Seru bagi kaum cewek, dan bikin para kaum cowok terdiam seketika. Haha. Yah, tapi memang jumlah antara anggota cowok dan ceweknya gak imbang banget sih, lebih banyak ceweknya banget-banget.
Tema obrolannya ada tentang kode. Hah, kode? Iya, kode! Betapa hobinya wanita itu mengirimkan kode, dan berharap pasangan bisa langsung menangkap kode tersebut tanpa kita harus ngomong secara gamblang. Dan tentang betapa amat sangat jarangnya kaum cowok bisa nangkep kode yang kita kasih dengan tepat. Huh. Ini semacam ironi, ya.
Mbak Ika – salah satu anggota grup kemudian bercerita. Dulu, waktu baru PDKT sama si mas calon suaminya yang sekarang, pernah suatu hari si mas calon suami bilang, “Boleh gak aku main ke rumah?”. Mbak Ika, dengan gaya ‘khas’ cewek menjawab, “Terserah”, padahal dalam hati “Yes, yes, asyiiiiiiiiikkkk”. Kata terserah bagi kaum cewek itu konon seringkali adalah kode. Kode bahwa kita mau, tapi malu. Malu, tapi mau. Haha. Tapi ya itu, sayangnya cowok sering salah mengartikan kode dari cewek. Termasuk si calon suami Mbak Ika itu. Gara-gara Mbak Ika jawabnya terserah, si do’i malah jadi batal datang =))
Saya juga salah satu dari entah seberapa banyak cewek yang suka mengkode. Ya mirip Mbak Ika itu. Misal si Mas tanya, “Mau ini gak?”. Saya jawab, “Terserah Mas aja” (dalam hati: mauuuu banget!!). eeehhh, si Mas malah jawab, “Oh, ya udah gak usah aja kalau gitu”. Jadi pengen salto gak sih -_-
Kejadian seperti di atas itu entah sudah berapa kali terjadi, dan masih saja terus berulang. Tapi entah kenapa saya gak kunjung kapok pake kode-kodean. Padahal sudah sekian puluh kali bikin hati jengkel dan pengen nyakar-nyakar tembok. Haha. Apalagi kalau main kode-kodeannya saat PMS. Wuiiihh, bisa jadi bener-bener drama.. Baruuu aja ini terjadi kemarin. Saya nangis-nangis kayak film India gara-gara si Mas gagal nangkap kode yang saya kasih. Hihi. Kata para anggota Joglosemar kemarin, sekarang mah gak usah lagi deh pake kode, ngomong gamblang aja, biar gak capek hati. Apalagi kalau sudah sama suami sendiri =))
Iya juga sih. Harusnya saya belajar dari pengalaman. Belajar untuk mengkomunikasikan harapan dan keinginan dengan lebih baik dan efektif agar lebih mudah ditangkap tanpa kesalahan persepsi, juga belajar untuk mengendalikan diri saat PMS. Ini PR saya banget nih. Saya masih sering gagal mengendalikan diri saat PMS. Mungkin salah satunya karna saya gak tau apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saya saat PMS, sehingga gak melakukan tindakan preventif dengan baik.
Menurut artikel di astralife.co.id yang berjudul “Hadapi PMS Dengan Bahagia dan Tanpa Drama”, dijelaskan bahwa saat PMS seorang wanita mengalami perubahan hormon yang cukup drastis, yang salah satunya merupakan hormon yang mempengaruhi mood seseorang. Itulah yang menyebabkan seorang wanita sering badmood dan uring-uringan saat PMS. Astralife.co.id juga memberikan beberapa tips tentang hal-hal yang bisa kita lakukan sebelum menstruasi dan saat menstruasi, agar perubahan hormon yang terjadi di tubuh kita gak terlalu bikin kita lepas kendali dan menjadikan PMS sebagai kambing hitam untuk bersikap menyebalkan. Haha.
Baiklah, mulai sekarang saya bertekad mau mengurangi hobi kode-kodean, biar gak capek sendiri. Terutama saat PMS. Duh, hidup ini sudah dipenuhi dengan drama di layar televisi, kayaknya gak perlulah saya tambahi lagi dengan drama gara-gara si do’i salah nangkap kode saya. Hihi.
Iya, mending ngomong langsung aja, ca. Daripada lama mudengnya. Haha. :D Apalagi kalo lagi ngidam sesuatu. Kelamaan. wkeke. Keburu beli sendiri deh. :P
BalasHapusIya mbak, cuma kadang menang gengsinya :D
Hapus