pixabay.com |
Yang jelas, dengan adanya blog ini, saya merasa punya 'sesuatu' dalam diri saya. Saya punya semangat untuk merawat agar blog ini terus ada dan terus terisi. Padahal bersamaan dengan saya membuat blog ini, beberapa teman terdekat saya juga melakukan hal yang sama. Bedanya, mereka lantas tumbang satu persatu di tengah jalan. Blog bukan pilihan mereka untuk bertahan. Dan saya, yang biasanya mudah sekali terpengaruh teman entah kenapa memilih terus bertahan. Tak peduli adakah yang membaca apa yang saya tulis. Tak peduli tentang trafik, alexa, Domain Authority, dan lain sebagainya. Ya iyalah gak peduli, tau istilah-istilah itu saja enggak =D
Waktu berjalan, dan saya masih tetap bertahan. Hingga perlahan saya punya satu-dua orang teman yang juga punya blog. Lalu pertemuan dirancang. Mbak Esti, Mbak Susi dan Jiah. Merekalah tiga orang pertama yang membuka mata saya dengan lebih lebar tentang dunia bloging. Merekalah tiga orang pertama yang membuat saya berani menyebut diri sebagai Bloger. Lalu saya bergabung ke satu-dua komunitas bloger di facebook. Lalu berlanjut tiga-empat. Lima-enam. Apa saya aktif di semua grup tersebut? Tidak. Saya bukan orang yang loyal berorganisasi. Tapi saya mencuri ilmu dari grup-grup yang saya ikuti. Meski daya serap saya mungkin gak se-optimal bloger-bloger macam Mbak Susi.
Semakin bertumbuhnya saya di dunia blogging, respon dan tanggapan orang-orang di sekitar saya pun turut bertumbuh. Dulu hampir gak ada yang tertarik bertanya tentang apa yang saya geluti ini. Mengira saya hanya main-main. Mengira saya hanya menggalau, seperti mereka menggalau di status-status facebook. Setelah beberapa kali bercerita (atau pamer?) bahwa saya mendapatkan tambahan uang jajan melalui blog, satu-dua-tiga teman mulai bertanya dan berkata. Kok bisa? Caranya gimana? Aku Mau diajarin dong! Dan lain-lain...
Dan itu... itu yang bikin saya bingung. Saat ada teman yang bertanya gimana caranya, saya bingung bagaimana harus menjelaskan. Seringkali jawaban saya hanya, 'ya rajin nulis aja di blog!'. Dan mereka masih gak puas. Lalu ada ketakutan bahwa mereka yang bertanya akan merasa saya pelit ilmu. Padahal murni karna saya bingung bagaimana dan darimana harus menjelaskannya.
Tapi selalu ada hikmah. Lantaran pertanyaan beberapa teman itu saya jadi merenung. Kok bisa ya saya sejauh ini membersamai dunia blog? Gimana awalnya ya?
Lewat dua pertanyaan renungan itu, saya mendapatkan jawaban dari dalam diri saya. Jawaban sekaligus pelajaran. Bahwa segala sesuatu jika ditekuni pasti akan membuahkan sesuatu, meski tak melulu materi. gak ada hasil yang mengkhianati usaha, saya percaya itu. Dengan catatan usahanya tetap dalam naungan ridho Sang Pemilik Semesta.
Dan kini saya tau buat apa saya ngeblog. Saya tau kenapa saya berkeinginan untuk membuat blog ini tetap ada. Karna lewat blog saya belajar banyak hal, terutama belajar menempa diri. Saya belajar bahwa jika ingin mencapai satu titik, maka usaha yang tekun adalah harga mati. Dan dari blog saya semakin percaya, bahwa pintu rizki selalu mungkin itu datang dari arah yang tak pernah kita duga. Sekali lagi, meski gak selalu berbentuk materi :)
Happy bloging teman-teman, happy national bloger day :)
Tapi selalu ada hikmah. Lantaran pertanyaan beberapa teman itu saya jadi merenung. Kok bisa ya saya sejauh ini membersamai dunia blog? Gimana awalnya ya?
Lewat dua pertanyaan renungan itu, saya mendapatkan jawaban dari dalam diri saya. Jawaban sekaligus pelajaran. Bahwa segala sesuatu jika ditekuni pasti akan membuahkan sesuatu, meski tak melulu materi. gak ada hasil yang mengkhianati usaha, saya percaya itu. Dengan catatan usahanya tetap dalam naungan ridho Sang Pemilik Semesta.
Dan kini saya tau buat apa saya ngeblog. Saya tau kenapa saya berkeinginan untuk membuat blog ini tetap ada. Karna lewat blog saya belajar banyak hal, terutama belajar menempa diri. Saya belajar bahwa jika ingin mencapai satu titik, maka usaha yang tekun adalah harga mati. Dan dari blog saya semakin percaya, bahwa pintu rizki selalu mungkin itu datang dari arah yang tak pernah kita duga. Sekali lagi, meski gak selalu berbentuk materi :)
Happy bloging teman-teman, happy national bloger day :)
Semangaattt. Akuoun rasanya begitu. Dulu dianggap sebelah mata
BalasHapustosss... :)
HapusYups betul sekali kak. Ada kepuasan tersendiri yang bisa kita dapatkan selain materi.
BalasHapusIyaa, materi mah bonus :)
HapusSerunya itu karena nemu temen temen baru ya, Mbak. Aku jugak bersyukur karena sejak ngeblog dapet temen yg asik :D
BalasHapusbetuulll... asyik sekaligus keren :)
Hapusteman dan saudara saya juga ada aja yg nanya gimana caranya ngeblog, ya sebiasa mungkin saya jelaskan tapi kayanya mereka belumm juga memulai
BalasHapuskebanyakan yg tanya orientasinya langsung ke hasilnya ya mbak, tapi gak terlalu peduli liat prosesnya. hmmm
Hapusselamat hari blogger nasional yaa mbak..
BalasHapussukses teruuss :D
selamat ngeblog jugaaa bumil cantikk :)
HapusSukses terus mbakkk.. happy blogging...
BalasHapusdari blog saya semakin percaya, bahwa pintu rizki selalu mungkin itu datang dari arah yang tak pernah kita duga. Sekali lagi, meski gak selalu berbentuk materi :)
BalasHapusKalimat ini indaaaah banget mbak. Betullll rezeki gak selalu berbentuuk duit dong ya
Happy Blogging!
bukanbocahbiasa(dot)com
Oh, pertanyaanku terjawab nih, dulu pernah tanya mbak Oca kenal sama Mbak Esti dari mana ya, kok akrab men. Ternyata...
BalasHapusDulu juga sering ditanya ngeblog buat apa. Hehe. Skrg udah mulai bisa bernafas lega krn blogging udah mulai dikenal berbagai kalangan. Yg penting terus nulis untuk sharing. Uang pasti nyusul klo kita rajin berbagi ilmu.
BalasHapuskalo saya ngeblog selain sebagai media berbagi pikiran, juga buat nyari recehan dari adsense :)
BalasHapusHappy blogging juga mbak...
BalasHapus