Sejak ketahuan hamil, nafsu makan saya meningkat berpuluh-puluh kali lipat. Saya gak tau peningkatan tersebut disebabkan karena saya secara gak sadar tersugesti oleh perkataan beberapa orang bahwa wanita hamil itu makannya banyak, atau memang tubuh saya benar-benar menuntut hal itu. Yang jelas, saya beruntung karena gak pernah merasakan mual sama sekali selama hamil.
Tapi nafsu makan yang membabi-buta pun sempat membuat saya bingung mengatasinya.Gimana enggak, bentar-bentar laper, bentar-bentar laper. Padahal saya kan kerja. Masa' di kantor makan terus, kan ga enak 😑
Setelah berusaha menahan lapar di minggu-minggu pertama kehamilan, ternyata saya gak sanggup. Laparnya benar-benar lapar. Laper yang sampe terasa perih di perut dan bikin lemes. Dan repotnya, lapar seperti ini datangnya sewaktu-waktu banget. Kadang jam satu malam, jam setengah empat pagi, atau jam sembilan pagi -- padahal barusan sarapan satu jam sebelumnya. Hadehhh.
Kondisi seperti ini bikin saya dan mas suami mikir. Kami mencari alternatif cemilan apa yang bisa menolong saya saat didera kelaparan, dan cocok untuk segala kondisi.
Pernah memilih sedia biskuit selalu, tapi ternyata biskuit sama sekali gak ngefek dan saya tetap laper. Pernah coba roti-rotian, eh pas periksa rutin ke Sp.Og berat badan saya naik 5 Kg dalam sebulan. Lalu disuruh dokter mengganti cemilan. Dan saran utama beliau adalah buah.
Saya dan mas suami langsung mengaminkan. Buah sepertinya memang pilihan terbaik. Dan dari berbagai pilihan buah yang ada, akhirnya yang paling pas adalah buah pisang. Kenapa pas? Karna ngupasnya praktis, lalu bisa tinggal lhep kapan saja saya lapar. Yang paling penting, buah pisang cukup mengenyangkan. Yeay! Jadilah mulai saat itu, buah pisang selalu menjadi teman setia saya -- bahkan hingga masa menyusui sekarang ini.
Pas lapar tengah malam, tinggal raih pisang di meja samping ranjang, lhep, selesai urusan. Lapar saat jam kerja, menyantap satu pisang juga gak terlalu memalukan. Gak sampai satu menit, dan lapar sudah bisa terjinakkan 😋
Saya lumayan pilih-pilih soal jenis pisang. Gak semuanya saya doyan. Tapi saya sudah menemukan pisang yang cocok sekali di lidah saya, yaitu Pisang Cavendis dari Sunpride. Jadi, pisang pasti sunpride.
Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia. Beberapa orang mengira pisang cavendish ini merupakan pisang import karna kulitnya yang mulus khas buah-buah import lainnya. Jangan salah ya, pisang cavendish ini dibudidayakan di kebun milik Group Gunung Sewu yang ada di Lampung. Jadi 100% Indonesia 😍 Yang saya suka, kalo mau beli pisang cavendish gak harus selalu satu sisir, karna ada pilihan cluster, finger dan single yang disediakan oleh Sunpride. Cavendish cluster terdiri dari 3-8 finger, Finger terdiri dari 1-2 finger, sedangkan yang single hanya terdiri dari 1 finger.
Selain rasanya enak dan manis, beruntungnya pisang cavendish juga menyimpan banyak manfaat dan kandungan yang baik untuk ibu hamil dan menyusui. Kandungan bermanfaat dalam pisang cavendish antara lain terdiri dari Vitamin C, Folat, Zat besi, protein, Vitamin B6, dan beberapa kandungan baik lainnya. Jadi gak cuma dapat kenyang saja 😀
Setelah berusaha menahan lapar di minggu-minggu pertama kehamilan, ternyata saya gak sanggup. Laparnya benar-benar lapar. Laper yang sampe terasa perih di perut dan bikin lemes. Dan repotnya, lapar seperti ini datangnya sewaktu-waktu banget. Kadang jam satu malam, jam setengah empat pagi, atau jam sembilan pagi -- padahal barusan sarapan satu jam sebelumnya. Hadehhh.
Kondisi seperti ini bikin saya dan mas suami mikir. Kami mencari alternatif cemilan apa yang bisa menolong saya saat didera kelaparan, dan cocok untuk segala kondisi.
Pernah memilih sedia biskuit selalu, tapi ternyata biskuit sama sekali gak ngefek dan saya tetap laper. Pernah coba roti-rotian, eh pas periksa rutin ke Sp.Og berat badan saya naik 5 Kg dalam sebulan. Lalu disuruh dokter mengganti cemilan. Dan saran utama beliau adalah buah.
Saya dan mas suami langsung mengaminkan. Buah sepertinya memang pilihan terbaik. Dan dari berbagai pilihan buah yang ada, akhirnya yang paling pas adalah buah pisang. Kenapa pas? Karna ngupasnya praktis, lalu bisa tinggal lhep kapan saja saya lapar. Yang paling penting, buah pisang cukup mengenyangkan. Yeay! Jadilah mulai saat itu, buah pisang selalu menjadi teman setia saya -- bahkan hingga masa menyusui sekarang ini.
Pas lapar tengah malam, tinggal raih pisang di meja samping ranjang, lhep, selesai urusan. Lapar saat jam kerja, menyantap satu pisang juga gak terlalu memalukan. Gak sampai satu menit, dan lapar sudah bisa terjinakkan 😋
Saya lumayan pilih-pilih soal jenis pisang. Gak semuanya saya doyan. Tapi saya sudah menemukan pisang yang cocok sekali di lidah saya, yaitu Pisang Cavendis dari Sunpride. Jadi, pisang pasti sunpride.
Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia. Beberapa orang mengira pisang cavendish ini merupakan pisang import karna kulitnya yang mulus khas buah-buah import lainnya. Jangan salah ya, pisang cavendish ini dibudidayakan di kebun milik Group Gunung Sewu yang ada di Lampung. Jadi 100% Indonesia 😍 Yang saya suka, kalo mau beli pisang cavendish gak harus selalu satu sisir, karna ada pilihan cluster, finger dan single yang disediakan oleh Sunpride. Cavendish cluster terdiri dari 3-8 finger, Finger terdiri dari 1-2 finger, sedangkan yang single hanya terdiri dari 1 finger.
![]() |
Enak, terjangkau pula :) |
Ohya, selain dimakan langsung, pisang cavendish juga bisa bangett lho dibikin variasi resep. Kan kadang ada bosennya yah kalo dimakan langsung terus. Salah satunya pancake pisang cavendish yang kemarin saya coba bikin di rumah. Rasanya yummyyy. Resep menyusul yah.
Mengingat rasanya yang lezat, kualitasnya yang oke dan kandungannya yang bermanfaat bikin saya mengincar pisang cavendish ini juga sebagai salah satu menu andalan untuk menu MP-ASI Faza nanti 😃
Kalau kalian, apa buah yang paling disuka dan diandalkan sebagai penolong saat kelaparan?
Kalau kalian, apa buah yang paling disuka dan diandalkan sebagai penolong saat kelaparan?