Pernah gak kalian mengalami sebuah peristiwa yang bikin kalian mengeluh, sedih atau menyesalkan hal tersebut?
Pasti pernah.
Bahkan mungkin adakalanya kita merasa apes. Lalu bertanya-tanya, kok hari ini takdirku buruk sekali sih?
Lalu selang beberapa hari kemudian, kita terhenyak. Ketika mendapati takdir buruk yang menimpa kita beberapa hari lalu, ternyata berimbas pada sebuah takdir baik di hari itu.
Kemudian barulah kita menyadari kebaikan Allah.
Ya, begitulah seringnya kita. Karna pengetahuan kita amat terbatas, seringkali kita lebih mendahulukan keluh, dibanding prasangka baik, bahwa bersama takdir buruk, akan selalu ada takdir baik yang menyertai.
Dua hari (atau tiga hari) saya kepikiran soal ini. Gara-garanya tentu saja tentang musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Huhu.
Saya terhenyak ketika melihat sebuah video di IG tentang Pak Sony. Beliau adalah salah satu calon penumpang Lion Air JT-610 yang tertinggal pesawat gara-gara terjebak macet.
Merinding.
Beliau bilang, saat tau pesawat yang tadinya akan ia naiki jatuh, seketika beliau lemas dan menangis. Pertama karna dia tau ada teman-temannya di pesawat itu. Kedua, betapa ia seolah diberi kesempatan hidup kedua.
Allahu akbar. Nulis ini aja saya masih merinding dan kelu.
Jika ditarik mundur, dan jika saya memposisikan diri sebagai Pak Sony, pastilah saya akan jengkel menghadapi kemacetan yang membuat saya tertinggal pesawat. Dan harus pesan tiket pesawat baru tentu saja. Ratusan ribu hilang, gara-gara terjebak macet.
Bisa jadi, saya akan merasa bahwa takdir saya buruk pagi itu karna ketinggalan pesawat dan harus beli tiket pesawat baru. Bisa jadi saya mengeluh. Merutuki nasib.
Lalu kemudian saya mendapati, bahwa bersama takdir buruk terjebak kemacetan itu, ada takdir baik yang mengiringi. Takdir baik yang membuat saya masih punya kesempatan untuk bertemu keluarga dan menyelesaikan segala tugas dunia.
Masyaa Allah.
Dari kisah Pak Sony ini, saya kembali diingatkan. Untuk berkhusnudzon pada setiap keadaan. Bahwa bersama kesulitan, pasti ada kemudahan. Dan bersama takdir buruk, akan selalu ada takdir baik yang mengiringi. Bahkan bisa jadi takdir yang kita sebut buruk itu sebenarnya adalah takdir baik yang belum kita pahami.
Wallahu a'lam bi shawwab.
Turut berduka atas musibah yang menimpa Lion Air JT-610. Semoga Allah sambut mereka (para korban) dengan sebaik-baik penyambutan, dan semoga Allah kuatkan para keluarga yang ditinggalkan.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.
Saya terhenyak ketika melihat sebuah video di IG tentang Pak Sony. Beliau adalah salah satu calon penumpang Lion Air JT-610 yang tertinggal pesawat gara-gara terjebak macet.
Merinding.
Beliau bilang, saat tau pesawat yang tadinya akan ia naiki jatuh, seketika beliau lemas dan menangis. Pertama karna dia tau ada teman-temannya di pesawat itu. Kedua, betapa ia seolah diberi kesempatan hidup kedua.
Allahu akbar. Nulis ini aja saya masih merinding dan kelu.
Jika ditarik mundur, dan jika saya memposisikan diri sebagai Pak Sony, pastilah saya akan jengkel menghadapi kemacetan yang membuat saya tertinggal pesawat. Dan harus pesan tiket pesawat baru tentu saja. Ratusan ribu hilang, gara-gara terjebak macet.
Bisa jadi, saya akan merasa bahwa takdir saya buruk pagi itu karna ketinggalan pesawat dan harus beli tiket pesawat baru. Bisa jadi saya mengeluh. Merutuki nasib.
Lalu kemudian saya mendapati, bahwa bersama takdir buruk terjebak kemacetan itu, ada takdir baik yang mengiringi. Takdir baik yang membuat saya masih punya kesempatan untuk bertemu keluarga dan menyelesaikan segala tugas dunia.
Masyaa Allah.
Dari kisah Pak Sony ini, saya kembali diingatkan. Untuk berkhusnudzon pada setiap keadaan. Bahwa bersama kesulitan, pasti ada kemudahan. Dan bersama takdir buruk, akan selalu ada takdir baik yang mengiringi. Bahkan bisa jadi takdir yang kita sebut buruk itu sebenarnya adalah takdir baik yang belum kita pahami.
Wallahu a'lam bi shawwab.
Turut berduka atas musibah yang menimpa Lion Air JT-610. Semoga Allah sambut mereka (para korban) dengan sebaik-baik penyambutan, dan semoga Allah kuatkan para keluarga yang ditinggalkan.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.
Pray for them ... korban kecelakaan pesawat tersebut, Kak. Semoga ini yang terakhir ... itu doa kita, tapi kondisi (manusia, alam) dan kehendak Allah SWT tidak dapat kita hindari.
BalasHapusInnalillahi wa inna ilaihi roji'un, merinding sy ketika mendengar kabar tsb, Allah kuasa, manusia tak kuasa 😢
BalasHapusMasya Allah, saya juga merinding mendengar dan membaca kisah Pak Sony di sini. Memang tak ada yang bisa menahan kalau Allah sudah berkehendak.
BalasHapusSiapa tahu mau berkunjung balik, Mbak. Tulisan berikut tentang Rezeki Level 9 sudah tayang.