Di beberapa tulisan saya sebelumnya, saya menyinggung tentang isu kesehatan mental. Ya, saya memang termasuk orang yang bersyukur sekali dengan banyaknya orang yang dengan sukarela mengedukasi masyarakat tentang isu kesehatan mental beberapa tahun belakangan ini.
Kenapa?
Karna dengan begitu, wawasan saya tentang kesehatan mental sedikit demi sedikit mulai terbuka. Saya lebih aware tentang kesehatan mental orang-orang di sekitar saya. Tapi yang lebih penting dari itu, saya lebih aware dengan kesehatan mental saya sendiri.
Secara perlahan, saya mulai lebih bisa memahami diri saya dan apa yang saya rasakan. Kenapa saya melakukan sesuatu, dll. Saya juga sekarang tau tentang validasi emosi. Bahwa apapun yang kita rasakan adalah benar, valid. Karna ketidakmampuan memvalidasi emosi, kadang menjadi sumber masalah kesehatan mental seseorang.
Contoh, saya marah sekali dengan seseorang. Tapi saya tidak memvalidasi kemarahan saya sendiri. Saya memungkiri. Saya meneriakkan pada diri saya sendiri bahwa harusnya saya nggak perlu marah. Marah kan jelek. Tanda bahwa saya belum bisa mengelola perasaan dengan baik, dan lain sebagainya.
Akhirnya, saya berusaha memendam kemarahan itu hingga seolah-olah tidak ada. Akhirnya kemarahan itu terakumulasi dan menjadi bom waktu bagi diri sendiri.
Saya yakin banyak yang pernah merasa seperti itu. Apalagi dengan budaya toxic positivity yang masih cukup kuat mengakar.
Saat seorang ibu capek, orang-orang akan bilang, ibu mah kalau lihat anaknya ceria, capeknya langsung ilang semua. Lalu si ibu jadi berusaha mengabaikan rasa capeknya, karna merasa jadi ibu yang payah jika tetap mengeluh capek padahal melihat anaknya selalu ceria.
Padahal, semua orang bisa dan boleh capek. Kita manusia, bukan robot. Pun dengan seorang ibu. Seseorang nggak akan otomatis jadi ibu yang buruk hanya karna mengeluh capek, seceria apapun anaknya, kan?
Yah, hal-hal semacam itu lah yang coba dibuka oleh beberapa orang yang concern soal kesehatan mental. Mereka gencar mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental yang selama ini masih sangat jarang menjadi perhatian -- jika dibandingkan dengan perhatian masyarakat soal kesehatan fisik.
Jika teman-teman ada yang ingin belajar tentang kesehatan mental juga, tapi dengan santai dan ringan, saya punya 3 rekomendasi akun instagram yang gencar mengedukasi para followersnya tentang kesehatan mental.
1. Adjie Santosoputro (@adjiesantosoputro)
Mas Adjie -- sapaan akrab si pemilik akun -- merupakan seorang praktisi kesehatan mental. Dia banyak memposting tulisan-tulisan yang memberikan edukasi tentang kesehatan mental. Beliau juga rutin membuka kelas pelatihan mindfullness yang diadakan di berbagai kota.
Selain itu, Mas Adjie juga menulisa beberapa buku, membuat podcast untuk berlatih meditasi, dll. Akun ini recommended sekali untuk kalian yang ingin lebih tenang.
2. dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ (@jiemiardian)
Dari gelarnya aja sudah kelihatan ya, Spesialis Kejiwaan. Jadi nggak diragukan lagi kredibilitas dr. Jiemi jika ia banyak bicara tentang isu kesehatan mental.
dr. Jiemi sering menjadi pembicara dalam berbagai acara tentang kesehatan mental. Beliau juga beberapa kali berkolaborasi dengan Mas Adjie untuk membahas tema-tema tentang mental health.
3. Karina Negara (@knegara)
Sejujurnya di antara 3 akun instagram yang saya tulis di sini, akun Karina Negara adalah yang paling belum lama saya follow.
Pertama kali tau akun ini dari seorang teman, dan tanpa pikir panjang langsung follow karna hampir semua postingannya berisi edukasi tentang kesehatan mental. Dan beliau seorang psikolog. Jadi Insya Allah bisa dipertanggungjawabkan tulisannya soal kesehatan mental.
Selain dari akun Instagram, kita juga bisa belajar tentang kesehatan mental dari platform-platform terpercaya, salah satunya adalah Halodoc. Selain sekedar mencari tau tentang kesehatan mental,kalian juga bisa sekalian konsultasi dengan dokter jika kalian merasa ada yang tidak beres dengan diri kalian. Di Halodoc banyak sekali pilihan dokter dari berbagai spesialisasi sesuai kebutuhan kita.
Di tengah dunia yang semakin banyak menuntut seperti sekarang ini, kalau kita tidak meningkatkan kepedulian kita tentang kesehatan mental, rasanya hidup akan terasa berat sekali.
Kalau kalian punya rekomendasi akun lain yang juga berisi edukasi tentang kesehatan mental, boleh ditulisa di kolom komentar yaa. Yuk, mulai peduli dengan kesehatan mental kita :)