Dan pandangan negatif saya tentang politik itu diperkuat dengan suguhan berita-berita di TV tentang para politikus yang kerapkali menunjukkan kebobrokan perilakunya. Debat kusir tanpa sedikit pun memperhatikan adab, misalnya.
Semakin hari saya semakin nggak tertarik dengan politik. Nggak melek dengan perkembangan politik dalam negeri, apalagi luar negeri. Hal itu membuat saya jadi orang yang tiba-tiba kuper ketika ada yang mengajak ngobrol tentang isu-isu politik terkini.
Suatu saat, saya memilih jalan pintas. Saya ingin tau isu politik terkini, tapi nggak pengen mengikuti terlalu detail. Akhirnya, saya hanya baca sekilas-sekilas aja berita yang ada di beberapa portal berita. Bahkan adakalanya saya hanya membaca judulnya saja. Yang mana tau sendiri lah, banyak judul berita yang sama sekali tidak menggambarkan isi berita sesungguhnya.
Akhirnya saya jadi sumbu pendek. Judgemental. Mudah tersulut isu politik yang dibumbui banyak drama oleh media.
Tapi saat suatu hari saya berdiskusi dengan suami yang cukup melek politik, saya mendapat insight baru. Sebelumnya saya sempat agak protes saat dia sering mengajak saya diskusi tentang isu-isu politik di Indonesia. Saya ngomel, ngapain sih ngurusin politik. Udahlah, yang penting fokus sama diri dan kehidupan kita sendiri. Fokus ibadah.
Suami saya langsung menyanggah. Kita sebagai muslim tidak bisa apatis terhadap isu politik. Karena Indonesia mayoritas penduduknya adalah muslim. Dan saat ini, banyak para politisi yang menyasar umat muslim untuk diperdaya dan dipecah-belah demi kepentingan golongan tertentu. Jika kita sebagai muslim tidak melek politik, tentu kita akan mudah diperdaya, dan bingung menentukan sikap.
Lagipula, bukankah kita memimpikan Indonesia menjadi bangsa yang damai dan sejahtera? Sehingga kita bisa beribadah dengan tenang? Untuk tujuan itu, maka politik adalah salah satu kendaraannya.
Saat melihat para ustadz dan ulama yang ramai-ramai masuk ke ranah politik, saya jengah sekali. Ngapain sih? Dunia politik terlalu kotor, dan mereka seharusnya nggak perlu ada di wilayah kotor itu. Begitu pikir saya.
Tapi kalau dipikir-pikir, kalau orang-orang yang paham agama tidak ikut serta mewarnai ranah politik, maka ranah itu akan diisi sepenuhnya oleh orang yang tidak paham agama. Padahal negeri ini salah satu penentu arah mata angin utamanya ya para politisi itu. Terus mau dibawa ke mana nanti Indonesia kalau ranah politiknya nggak ada sama sekali orang yang paham agama? Huhu, bayangin aja udah sedih.
Jadi tidak bisa tidak, kita sebagai muslim memang harus melek politik. Setidaknya tau isu-isu politik terkini secara menyeluruh, agar kita bisa menentukan sikap.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, tinggalkan kesanmu ya :)